Masih inget gak dulu sekitar tahun 80an kalau kita berkunjung ke rumah nenek atau saudara pasti lantainya memakai ubin teraso yg bermotif khas, yup karena ubin teraso mencapai puncak kepopulerannya di tahun1970-1980.
Hampir bisa dipastikan bahwa semua bangunan mulai dari rumah tinggal,kantor bahkan hotel sekalipun menggunakan penutup lantai berbahan dasar teraso tersebut.
Sejarah teraso dimulai di Italia ketika mereka mengolah kembali limbah hasil penambangan marmer, kata teraso(terrazzo) sendiri berasal dari kata Italia “Terrazza” yang artinya teras, atau penutup lantai untuk teras depan rumah.
Produk teraso sendiri dibawa ke Indonesia tahun 1957 oleh orang Belanda beserta teknologinya. Harga lantai teraso saat itu sangat terjangkau bila dibandingkan marmer atau granit namun masih lebih berkelas jika dibandingkan dengan ubin semen.
Karakteristik dari ubin teraso adalah kebersihan dan kekuatannya dan teraso yg dipoles itu kilapnya bisa menyamai marmer ataupun keramik selain itu teraso juga mampu memberikan rasa dingin pada cuaca panas dan rasa panas pada cuaca dingin hal ini disebabkan adanya faktor prositas yang terdapat pada ubin teraso.
Keanekaragaman corak dan warna adalah daya tarik utama yang membuat teraso tampil artistik. Pesonanya lahir dari campuran semen dan pasir dengan pecahan marmer, keramik, kaca, hingga kulit kerang
Meski pesonanya sempat hilang lantaran kemajuan industri produk keramik sedari tahun 1980-an, tahun ini teraso hadir kembali menjadi tren mewarnai desain interior juga produk.
Karakter masayarakat modern yang cenderung semakin ekspresif dan kembali pada alam, membuat teraso kembali digemari. Teraso masuk ke dalam bagian dari tren dekorasi interior,Kalau dulu hanya sebagai material penutup lantai, kini teraso tampil di berbagai hal. Bahkan permaiann corak, besaran motif, dan warnanya pun membuatnya lebih atraktif.
Beberapa produk berbahan dasar teraso adalah :
1.Wastafel
2.Pot Tanaman
3. Bak Mandi Unik
3.Bola Taman
4.Lampu Taman
5. Air Mancur